IPMJATIMOR.ID - Nuun Walqolami Wama Yasthurun, sudah barang tentu kalimat ini tidak asing lagi di telinga para kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di seluruh Indonesia. Sesuai dengan Anggaran Dasar pasal 5, kutipan Surat Al-Qolam ayat 1 ini merupakan semboyan gerakan IPM yang juga ditampilkan dalam lambangnya yang segilima itu.
Assalamualaikumwr wb.Abstrac Kaligrafi Poles menggunakan busa kasurUntuk rekan2 pecinta kaligrafi yg ingin belajar kaligrafi tapi binggun mau mulai dari man
Nunwalqolami wama yasturun. (*) Tags: Generasi Muda Kultum Opini Ramadhan. Share Tweet Send Share. Posts. Empat Nilai Simbolik Nabi Ibrahim. by demokratis.co.id. July 12, 2022. 0 . Pada tanggal 10 Dzulhijjah hampir semua umat muslim sedunia mengingat teladannya. Simboliknya ialah wukuf di padang Arafah Saudi Arabia.
Apaarti Nun walqolami wama yasturun ,tolong jawab ya - 35581248. NDSPutra NDSPutra 09.11.2020 B. Arab Sekolah Dasar terjawab • terverifikasi oleh ahli Artinya : Nun. Demi pena dan apa yang mereka tuliskan. Ayat diatas merupakan penggalan dari surat Al-Qolam pada juz 29. Yang dimaksud Nun disitu adalah ayat muttasyabihat.
Bismillahir rohmanir thosinmim kafhaya 'ainshod yasin wal qur-anil hakim hamim 'ainsin qof nun wal qolami wama yasthurun la hawla wala quwwata illa billah." Doa diatas dibaca 3x atau 7x pada air,lalu di tiupkan ke air kemudian usapkan ke wajahnya dan jika sudah sadar bisa diminumkan
Adatafsiran yang menyatakan bahwa "Nun" adalah nama sebangsa ikan besar di laut senamgsa Ikan paus yang menelan Nabi Yunus. Penafsiran ini dikuatkan oleh ayat 87 dari surat An Nabiya' yang menyebut Nabi Yusuf dengan Zan Nun. Ada pula tafsiran lain yang mengatakan bahwa persumpahan dengan huruf Nun ini jauh lebih luas dari semata - mata
GsHm. Oleh Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof KH Nasaruddin Umar kitab tafsir Isyari, penciptaan alam raya sering dihubungkan dengan titik di bawah huruf ba dan sumpah pertama Allah dalam Alquran, yaitu ن ۚ وَالْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُونَ "Nun wa al-Qalam wa ma yasthurun." Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis/QS al-Qalam [68] 1. Kebanyakan ulama tafsir menafsirkan nun dengan ikan yang pernah menyelamatkan Nabi Yunus yang dibuang di tengah laut. Pendapat ini didasarkan pada ayat وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَىٰ فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ "Dan ingatlah kisah Zun Nun Yunus, ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya menyulitkannya, maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap 'Bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim." QS al-Anbiya'[21] 87. Kata Zan Nun sering diartikan sebagai 'pemilik Nun, ikan yang meyelamatkan Nabi Yunus. Huruf nun juga biasa ditafsirkan dengan makna semiotik, yaitu huruf nun semacam botol tinta, bisa juga dengan tinta atau dawat midad lalu dihubungkan dengan kalam atau pena al-qalam sebagai pena penciptaan, dan apa yang dituliskannya wa ma yasthurun sebagai lembaran suci. Al-Razi dalam tafsirnya, Tafsir al-Kabir, menyebutkan sebuah riwayat bahwa huruf nun ialah huruf akhir dari al-Rahman. Kata wa ma yasthurun dalam ayat tersebut ialah Lembaran yang Terpelihara al-Lauh al-Mahfudh, yang di dalamnya ter can tum peristiwa apa pun yang ter jadi di langit dan di bumi. Sedangkan, pena al-qalam dimaknai sebagai benda pertama yang Allah ciptakan, sesuai dengan riwayat yang disampaikan oleh Ibn 'Abbas. Ibn 'Abbas berkata, "Yang paling pertama Allah ciptakan ialah pena kalam, kemudian Ia memerintahkan tulislah apa-apa yang terjadi sampai hari kiamat, maka terjadilah apa yang terjadi hingga hari kebangkitan dari ajal sampai perbuatan. Ia berkata, 'Itulah pena yang bercahaya yang panjangnya antara bumi dan langit.'" Segitiga antara tinta, pena, dan lembaran menarik perhatian Ibn Arabi yang sangat tertarik dengan angka tiga. Ibn Arabi menghubungkan implikasi yang dan yin dengan pena al-qalam dan lembaran wa ma yasthurun. Dalam konsep Taoisme kepercayaan Tiongkok kuno dikenal ada dua macam Tao. Ada Tao yang tak bisa dinamai secred of the secred dan Tao yang bisa dinamai. Konsep ini mengingatkan kita kepada konsep al-Ahadiyyah dan al-Wahidiyyah dalam kosmologi Islam. Tao yang bisa dinamai mempunyai dua kualitas nama, yaitu yang dan yin. Yang melambangkan kualitas maskulin dan yin melambangkan kualitas feminin. Dalam kosmologi Islam, yang dapat dihubungkan dengan kualitas Jalaliyyah dan /yin dihubungkan dengan kualitas Jamaliyyah. Dua kualitas itu menuntut adanya keseimbangan di dalam menjalani kehidupan ini. Dari sinilah hubungan erat antara kosmologi Islam dan kosmologi Cina. Pena dilambangkan sebagai lelaki yang memiliki sifat-sifat dominan maskulin. Sedangkan, lembaran dilambangkan sebagai perempuan yang memiliki sifat-sifat dominan feminin. Keduanya kawin-mawin dan produktif. Pena mengeluarkan atau menurunkan tintanya dan lembaran menampung tinta itu dalam bentuk tulisan. Sama dengan laki-laki yang mengalami orgasme, menurunkan spermanya ke rahim istri, lalu lahirlah anakanak manusia sebagai anak-anak mikrokosmos. sumber Harian RepublikaBACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
Kalimat Nuuun wal qolami wama yasthurun diambil dari kata yang ada di dalam Al Quran, yakni surat Al Qolam ayat 01 yang artine adalah “Demi pena dan apa yang mereka tuliskan”, terus apa tho maknane dari kata ayat di atas..??? Ehm... Ehm… tafsiranne kurang lebih sebagai berikut… Ada tafsiran yang menyatakan bahwa “Nun” adalah nama sebangsa ikan besar di laut senamgsa Ikan paus yang menelan Nabi Yunus. Penafsiran ini dikuatkan oleh ayat 87 dari surat An Nabiya’ yang menyebut Nabi Yusuf dengan Zan Nun. Ada pula tafsiran lain yang mengatakan bahwa persumpahan dengan huruf Nun ini jauh lebih luas dari semata – mata ikan menelan Nabi Yunus. Menurut riwayat itu Nun adalah nama seekor ikan besar yang berdiam di lapisan bumi yang ke tujuh yang paling bawah. Selanjutnya ada yang mnefsirkan di atas ikan Nun itu ada dinding yang tebal, setelah tujuh petala langit dan petala bumi. Di atas diniding, di punggung ikan itu berdirilah seekor sapi yang mempunyai tanduk dan di punggung sapi itu itu terletaklah bumi kita ini ketujuh lapisannya. Ada pula tafsiran lain yang mengatakan bahwa bumi kita ini terletak di salah satu ujung tanduk yang itu Riwayat yang lain pula dari ibnu Abbas diikuti penafsiran oleh ad-Dahhak, Al Hasan dan Qatadah; arti Nuuun adalah dakwat atau tinta. Sengaja kita salin tafsiran2 ini untuk mengetahui mengapa masih ada orang yang percaya bahwa bumi kita ini terletak di ujung tanduk lembu dan lembu berdiri di punggung ikan nun..!!! Kalau terjadi gempa bumi adalah karena lembu itu menggerakan kepalanya. Tentang menafsirkan Huruf Nun dengan Ikan Nun yang menelan Nabi Yunus, kalau kita pikirkan dengan seksama tidaklah dapat diterima jika dibandingkan dengan ayat2 yang selanjutnya. Yang isinya adalah memuji kemulian budi Nabi Muhammad, iya bukan kawan..??? Sudah terang banget bahwa Nabi Yunus ditelan oleh Ikan Nun atau Paus adalah beberapa hari lamanya adalah suatu peringatan kepada sorang Nabi Allah bernama Yunus yang berkecil hati melihat kekafiran kaumnya, lalu Beliau meninggalkan tugasnya. Tidaklah layak permulaan peringatan kepada Nabi Muhammad adalah Ikan Nun yang menelan Nabi Yunus karena Nabi Muhammad tidaklah pernah sejenak pun meninggalkan dakwah bahkan selalu mengahadapi tugasnya dengan hati tabah, walaupun betapa hebat kepahitan yang akan Beliau telan. Tentang Qolam atau disebut juga pena yang diambil menjadi sumpah utama oleh Tuhan dipermulaan surat ada ypula yangmengatakan bahwa yang mula2 diciptakan oleh Tuhan dari makhluk-Nya ini tidak lain adalah Qolam. Disebutkan pula bahwa bahwa panjang Qolam adalah itu ialah sepanjang di antara langit dan bumi dan dia tercipta dari NUR artinya cahaya. Dalam tafsirannya itu dikatakan bahwa Tuhan memrintahkan kepada Qolam daripada Nur itu agar ia terus menerus menulis, lalu dituliskannyalah apa yang terjadi dan apa yang ada ini baik ajal maupun amal perbuatan. Naah dengan alasan itu mungkin Bapak2 kita di Muhammadiyah dulu yang mau mendirikan IPM pertama kali adalah Siswa2 Muhammadiyah yang semakin lama semakin cepat perkembangannnya yang ditandai dari perkembangan yang pesat dari sekolah2 milik Muhammadiyah baik kualitasnya maupun kuantitasnya ingin agar IPM bisa menjadi tameng siswa2 yang khususnya sekolah di Perguruan Muhammadiyah dari pengaruh luar yang menyesatkan di waktu dahulu. Dan untuk zaman sekarang mungkin juga Bapak2 Muhammadiyah dulu kepingin IPM menjadi 3P yakni Pelopor, Pelangsung dan Penyempurna dari gerakan Muhammadiyah ini maupun NKRI dengan menulis. Subhanallah sungguh mulia ya kawan niatan Bapak2 qt dulu… Ehm sekarang tugas kita gimana ya kawan, mau melanjutkan perjuangan ini..??? Pasti mau khan, Insya Allah kelak jasa2 qt digantikan oleh Tuhan di Yaumul akhir kelak. Amiin… Tradisikan untuk membaca dan menulis ya kawan…!!! Dengan menulis kita bisa dikenal dan bahkan kita bisa kaya dengan menulis, selain itu kita juga bisa menjaga Agama kita, Sekolah kita, Muhammadiyah kita dan IPM kita agar tetap dapat hidup selamnya. Amiin…. ^_^ Allahuakbar…!!!! Wallahu alam…. Sumber Tafsir Al Ahzar Prof. Dr Hamka Juz 29 Penerbit PT Pustaka Panjimas Jakarta
Penyusun Apri Maulina / Editor IES Assalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh. Sebelum kita mulai kultum Ramadhan dengan tema Kewajiban Menuntut Ilmu Agam Islam, pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah swt. Bersyukur karena Allah swt telah memberikan Rahmat dan Nikmat yang sangat luar biasa, sehingga kita bisa bersua kembali. Shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kita Baginda Nabi Agung Muhammad saw, yang kita nantikan syafaatnya di yaumul akhir, aamiin. Jamaah yang semoga senantiasa mendapatkan kasih sayang dari Allah SWT. Sebagai hamba Allah swt, kita sadar bahwa di antara kewajiban hamba terhadap Tuhannya tidak lain adalah agar beribadah kepada-Nya. Adapun menuntut ilmu agama Islam adalah wajib hukumnya, artinya ketika dikerjakan akan mendatangkan pahala dan apabila ditinggalkan akan berdosa. Sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi Muhammad saw. طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ Yang Artinya “menuntut ilmu agama Islam hukumnya wajib atas setiap orang muslim” HR Ath-Thobroni. atau lihat Mujam Thabarani Kabir jilid 10 halaman 195 hadis nomor 10461, Sunan Ibnu Majah hadis nomor 220. Tanpa adanya upaya menuntut ilmu agama Islam, tentunya seorang muslim dan muslimat akan lebih mudah untuk terjerumus kedalam banyak dosa dan kesalahan, karena ketidak pahamanya. Dan inilah diantara bahaya dari meninggalkan kewajiban. Dan sebaliknya, ketika seorang muslim dan muslimat rajin menuntut ilmu agama Islam maka berbagai faidah akan dia dapatkan dengan seizin Allah SWT. Baik ketika dia masih di dunia atau kelak di akhirat nanti. Untuk itu, marilah pergunakan waktu dan kesempatan dengan sebaik mungkin demi tercapai berbagai kebaikan untuk kita semua dengan selalu berusaha menuntut ilmu agama dengan baik dan benar. Allah Ta’ala berfirman. وَقُلْ رَّبِّ زِدْنِيْ عِلْمًا Artinya “Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku” , QS Thoha 114. Demikian kultum Ramadhan singkat kali ini tentang kewajiban kita kaum Muslimin untuk menuntut ilmu, terimakasih. Nun walqolami wama *Penyususn adalah Ustadz TPQ Nurul Iman, Pelajar Kelas 11 SMK Muhammadiyah 1 Purbalingga, Anggota KOKAM
nun walqolami wama yasturun artinya