HabibAli bin Abdurrahman bin Muhammad Al Habsyi yang merupakan keturunan langsung dari Habib Ali Bin Abdurrahman Al Habsyi atau akrab disapa Habib Ali KRNlF. - Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus 1945, selain terjadi karena desakan golongan muda juga terjadi atas pertimbangan Ulama. Habib Ali Kwitang merupakan sosok yang menentukan tanggal dan waktu proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi atau akrab disapa Habib Ali Kwitang merupakan salah satu ulama berpengaruh dan disegani dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Petuah beliau menjadi pedoman sekaligus motivasi keberanian para pendiri bangsa untuk mengambil keputusan-keputusan besar penuh penuturan Ketua Umum Rabithah Alawiyah Habib Zein bin Umar Sumaith, Presiden Soekarno sebelum memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, terlebih dulu menemui Habib Ali Kwitang untuk meminta pendapat mengenai tanggal dan waktu yang tepat untuk membacakan Habib Ali Kwitang menentukan agar proklamasi dibacakan pada 17 Agustus 1945 dan bertepatan dengan 9 Ramadhan. Habib Ali Kwitang lahir pada 20 April 1869 di Kampung Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Habib Ali lahir dari pasangan Habib Abdurrahman dan Nyai Salmah, seorang putri kelahiran Meester Cornelis atau kawasan Jatinegara. Ayahnya, Habib Abdurrahman merupakan sahabat Habib Syekh bin Ahmad Bafaqih, seorang wali kutub yang dimakamkan di pemakaman Boyo Putih, Surabaya. Selain itu, Habib Abdurrahman juga merupakan sahabat sekaligus ipar dari Raden Saleh 1816-1880 M.Ia juga pendiri dan pemimpin pertama Majelis Taklim Kwitang yang menjadi cikal-bakal pendirian organisasi keagamaan di Tanah Betawi dan ke Yaman hingga HaramainMengutip tulisan Pakar Ilmu Linguistik Arab dan Tafsir Al-Qur'an, Ustadz Miftah el-Banjary, Habib Ali Kwitang berangkat ke Hadramaut untuk belajar agama pada usia 12 tahun. Saat di Hadramaut, Habib Ali tidak menyia-nyiakan waktu untuk menuntut menempuh berbagai tradisi keilmuan untuk memperdalam khazanah keislaman seperti seperti fikih, tafsir, sejarah, dan banyak lagi. Di samping itu, Habib Ali juga bekerja sebagai buruh penggembala kambing untuk memenuhi kebutuhan berguru kepada seorang alim besar di Kota Bogor, Habib Hasan bin Ahmad Alaydrus. Selain itu, Habib Ali juga belajar kepada cendekiawan yang buta, yaitu Habib Ahmad bin Hasan Alatas di Kota guru-guru lainnya yang mendidik Habib Ali selama di Hadramaut. Setelah belajar di Hadramaut, Habib Ali Kwitang kemudian melanjutkan pencarian ilmunya ke Tanah Suci Makkah dan dua kota ini, dia belajar agama kepada Mufti Makkah Imam Habib Husein bin Muhammad Alhabsyi, dan sejumlah ulama besar. Sebagai pencari ilmu, Habib Ali Kwitang tergolong murid yang memiliki kemampuan hafalan yang sangat tinggi. Setelah delapan tahun menuntut ilmu di Hadramaut dan Makkah, Habib Ali pun kembali ke Tanah Air untuk memulai tugas keulamaan, tepatnya pada 1889 Ali Al-Habsyi juga berkesempatan ke Al-Haramain dan meneguk ilmu dari ulama di sana. Di antara gurunya di sana adalah Habib Muhammad bin Husain Al-Habsyi Mufti Makkah, Sayyid Abu Bakar Al-Bakri Syatha ad-Dimyati pengarang I'aanathuth Thoolibiin yang masyhur, Syeikh Muhammad Said Babsail hingga Syeikh 'Umar kembali ke Tanah Air, Habib Ali Kwitang terus melanjutkan rihlah keilmuan ke ulama-ulama ternama. Beliau pernah berguru kepada Habib Husein bin Muchsin Alatas dan Habib Usman bin Yahya, seorang Mufti yang berada di Jakarta. Habib Ali Kwitang juga menimba ilmu kepada sejumlah habib terkenal yang ada di Bogor, Pekalongan, Surabaya, Bangil, dan Bondowoso.jqf Bogor - Habib Ali bin Abdurrahman Alhabsyi atau Habib Ali Kwitang merupakan salah satu tokoh ulama yang berpengaruh di abad 20. Tidak hanya dalam perkembangan Islam di Betawi, tapi ia juga berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Mengutip berbagai sumber, Habib Ali Kwitang lahir di Kampung Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat pada 20 Jumadil Ula 1286 H atau 20 April 1870 M. Sosok keturunan Rasulullah SAW ini merupakan putra dari pasangan Habib Abdurrahman dan Nyai Salmah. Ayahnya, Habib Abdurrahman wafat pada 1881. Habib Ali mendapat wasiat penting dari sang ayah. Wasiat tersebut disampaikan Habib Abdurrahman kepada istrinya, Nyai Salmah. Meraup Cuan dari Pertanian Terpadu ala Pesantren di Cilacap Integrasi Maggot, Ayam hingga Lele Dokter Berambisi Temukan Obat AIDS, Ini Jawaban Menohok Mbah Moen Tokoh Pesantren Apresiasi Ketegasan Kapolri Tetapkan Jenderal Jadi Tersangka Kematian Brigadir J Habib Abdurrahman berwasiat agar putranya disekolahkan di Hadramaut dan Makkah. Wasiat suaminya itu ditunaikan oleh Nyai Salmah. Habib Ali akhirnya belajar di dua kota itu. Habib Ali berangkat ke Hadramaut, Yaman Selatan di usia 11 tahun. Ia berguru kepada Habib Abdurrahman bin Alwi Al-Alaydrus. Di Hadramaut, Habib Ali juga belajar kepada guru-guru yang lainnya, di antaranya Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi, Habib Hasan bin Ahmad Alaydrus, Habib Zain bin Alwi Ba’Abud, dan yang lainnya. Saksikan Video Pilihan IniViral Benda Asing Mirip UFO Melintas di Langit Sumatera dan Kalimantan dan Jatuh di Samudra HindiaBelajar di Hadramaut dan MakkahDari pemantauan udara suasana Masjidil Haram dan sekitarnya sepi pada hari pertama bulan suci Ramadan di kota suci Makkah, Arab Saudi 24/4/2020. Pemerintah Arab Saudi masih memberlakukan lockdown akibat pandemi Covid-19 di hari pertama bulan suci Ramadan di Kota Makkah. AFP/Bandar AldandaniDi negeri orang, Habib Ali tak menyia-nyiakan waktunya untuk menuntut ilmu. Ia sungguh-sungguh dalam mempelajari ilmu fikih, tafsir, sejarah, dan yang lainnya. Setelah di Hadramaut, Habib Ali menuntaskan wasiat sang ayah yakni belajar di Makkah. Di dua kota ini Habib Ali dikenal sebagai salah satu murid yang cerdas. Kemampuan menghafalnya sangat tinggi. Habib Ali belajar di Hadramaut dan Makkah selama 8 tahun. Kemudian pada tahun 1889 ia kembali ke Tanah Air. Di Indonesia, Habib Ali tetap belajar kepada ulama-ulama terkemuka, di antaranya Habib Husein bin Muschsin al-Atas hingga Habib Usman bin Yahya. Keturunan Rasulullah SAW ini menjadi salah satu tokoh yang dihormati, khususnya di Betawi. Banyak tokoh-tokoh yang belajar kepadanya. Tidak sedikit jemaah dari berbagai penjuru yang mengikuti Majelis Taklim Kwitang, majelis yang dipimpin oleh Habib Ali Kwitang. Majelis tersebut menjadi cikal bakal berdirinya majelis-majelis lain di Tanah Air yang sampai saat ini bisa ditemukan di seluruh pelosok negeri. Selain terkenal dengan kecerdasannya, Habib Ali juga memiliki kepribadian yang luhur. Dalam dakwahnya, ia tak pernah mengajarkan kebencian, kedengkian, maupun fitnah. Dakwah Habib Ali menyuguhkan Islam yang mengedepankan nilai-nilai tauhid, akhlak karimah, hingga tasawuf. Hal tersebutlah yang menjadi salah satu alasan majelis yang dipimpinnya bertahan lebih dari satu Tanggal Proklamasi KemerdekaanSoekarno Hatta adalah dua proklamator yang membacakan naskah proklamasi seorang ulama besar yang selalu dakwah tentang Islam, namun jiwa-jiwa kebangsaannya sebagai warga negara Indonesia tak pernah padam. Dalam masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, Habib Ali Kwitang punya andil yang cukup penting. Mengutip Sanad Media, disebutkan bahwa Ketua Umum Rabithah Alawiyah Habib Zein bin Umar Sumaith pernah mengatakan, sebelum proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, Presiden Soekarno meminta pendapat kepada Habib Ali Kwitang terkait waktu pelaksanaannya. Habib Ali menentukan tanggal 17 Agustus 1945 M yang tepat pada 9 Ramadan 1364 H sebagai hari untuk membacakan naskah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Hal ini juga dikatakan oleh Ketua PWNU DKI Kiai Samsul Ma'arif. “Habib Ali Kwitang kala itu yang menentukan hari dan waktu proklamasi kemerdekaan Indonesia,” katanya seperti dilansir dari NU Online, Senin 15/8/2022. Dalam sumber lain disebutkan jika Soekarno juga meminta pendapat kepada pendiri Nahdlatul Ulama NU Hadratus Syekh KH Hasyim Asy’ari terkait tanggal proklamasi kemerdekaan. KH Hasyim Asy’ari melakukan musyawarah dengan para ulama lainnya. Hasil musyawarahnya, KH Hasyim Asy’ari menyarankan agar proklamasi kemerdekaan dilakukan pada hari Jumat di bulan Ramadan. Jumat adalah sayyidul ayyam penghulunya hari dan Ramadan adalah sayyidus syuhrur penghulunya bulan.Diusulkan Sebagai Pahlawan KemerdekaanHatta Rajasa ziarah ke makam Habib Ali Kwitang. PanggabeanHabib Ali Kwitang wafat pada Ahad, 20 Rajab 1388 H atau 13 Oktober 1968 M. Melihat perannya dalam kemerdekaan Indonesia dinilai layak untuk menjadi pahlawan kemerdekaan. Mengutip laman NU Online, PWNU DKI Jakarta pernah mengusulkan Habib Ali Kwitang sebagai pahlawan kemerdekaan. Namun, usulan tersebut perlu izin dari pihak keluarga. “PWNU mengusulkan ini Bib kepada Al Walid Habib Ali bin Abdurrahman Alhabsyi untuk diusulkan ke negara supaya bisa menjadi pahlawan kemerdekaan. Tapi semua itu harus izin keluarga,” tutur Ketua PWNU DKI Kiai Samsul Ma'arif meminta izin kepada keluarga Habib Ali Kwitang di kediamannya pada September 2021 lalu. “Kalau memang diperbolehkan, kami akan membuat surat ke Presiden, bahwa allahyarham Habib Ali supaya menjadi salah satu pahlawan kemerdekaan," sambungnya.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. JAKARTA- Presiden Pertama Indonesia, Ir. Soekarno disebut pernah bersembunyi di Masjid Al-Riyadh Kwitang bersama Habib Ali. Terutama saat zaman penjajahan Belanda. Masjid Al-Riyadh tercatat sebagai nadi pergerakan dakwah di tanah batavia. Tokoh nasional seperti Asyari, KH Ahmad Dahlan, dan Presiden Soekarno pernah singgah di masjid yang didirikan olehHabib Ali Al Habsyi. Habib Ali disebut pernah membantu Bung Karno untuk bersembunyi. "Menurut kisah, berbulan-bulan Bung Karno di sini. Sebagai persembunyian dari Belanda," ujarseorang pengurus masjid kepada Tribun Network. Menurut informasi yang dihimpun, Bung Karno sempat 'nyantri' dengan Habib Ali atas usulan M. HusniThamrin. Bedug di Masjid Jami Al Riyadh, Kwitang, Jakarta Pusat, Selasa 19/5/2020. Masjid Jami Al Riyadh Kwitang didirikan oleh Habib Ali bin Abdurrahman Al Habsyi pada tahun 1887. Tribunnews/Jeprima Tribunnews/Jeprima Tujuannya untuk menghindari ancaman Jepang dan Belanda. Pada saat itu Habib Ali dihormatioleh penjajah. "Habib Ali juga berperan sebagai teman berbincang Bung Karno," tuturnya. Dalam buku Sumur yang tak Pernah Kering disebutkan salah satu ulama yang berperan penting dalampenyebaran Islam di Betawi adalah Habib Ali Alhabsyi 1870-1968 di Kwitang. Selama hidupnya, Habib Ali kerap berdakwah di tengah ribuan orang yang haus akan spiritual. Beliauadalah pendiri dan pimpinan pertama Majelis Taklim Habib Ali Alhabsyi. Habib Ali banyak memberikan sumbangan pemikiran bagi kemajuan umat, bangsa, dan negara. Diatampil sebagai cendekiawan yang tidak hanya dikenal di Indonesia, tapi juga di mancanegara. Sumur Tak Pernah Kering Seorang pengurus bercerita, Habib Ali, membuat sumur di area masjid. Sumur dibuat oleh Habib Aliguna sebagai air bersuci atau berwudu. Sumur dipercaya berisi 'air syifa' yang berarti dapat menyembuhkan suatu penyakit. "Tapi begini, air syifa ini sebagai perantara saja. Selebihnya wajib meminta sama Allah. Karena pesanHabib Ali harus berdoa hanya kepada Allah. Air syifa cuma perantara ya," ucapnya. JAKARTA - Sebagai pewaris para nabi, ulama memiliki tugas untuk menyiarkan agama Islam. Ke hidupannya dibaktikan untuk menyampaikan pesan takwa kepada masyarakat. Sehingga, mereka memahami kebaikan dan keburukan. Dakwahnya menginspirasi masyarakat sekitar, menanamkan akhlak, ilmu, dan iman. Karena itu, para ulama telah banyak berperan dalam menyebarkan syiar Islam di belahan nusantara, termasuk di kalangan masyarakat Betawi di Ibu Kota Jakarta. Salah satu ulama yang berperan penting dalam penyebaran Islam di Betawi adalah Habib Ali Alhabsyi 1870-1968 di Kwitang. Selama hidupnya, Habib Ali kerap berdakwah di tengah ribuan orang yang haus akan spiritual. Beliau adalah pendiri dan pimpinan pertama Majelis Taklim Habib Ali Alhabsyi. Dalam buku Sumur yang tak Pernah Kering dijelaskan, sang alim telah banyak memberikan sumbangan pemikiran bagi kemajuan umat, bangsa, dan negara. Dia tampil sebagai cendekiawan yang tidak hanya dikenal di Indonesia, tapi juga di mancanegara. Kelahiran Nama lengkapnya adalah Ali bin Abdur rahman bin Abdullah bin Muhammad bin Husein Alhabsyi. Ulama keturunan Nabi Muhammad ini lahir pada 20 April 1869 M di Kampung Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Habib Ali lahir dari pasangan Habib Abdurrahman dan Nyai Salmah, seorang putri kelahiran Meester Cornelis atau kawasan Jatinegara. Ayahnya, Habib Abdurrahman merupakan sahabat Habib Syekh bin Ahmad Bafaqih, seorang wali kutub yang dimakamkan di perkuburan Boyo Putih, Surabaya. Selain itu, Habib Abdurrahman juga merupakan sahabat sekaligus ipar dari Raden Saleh 1816-1880 M. Setelah bertahun-tahun menikah, Habib Abdurrahman dan Nyai Salmah belum juga diberi keturunan. Pada suatu waktu, Nyai Salmah kemudian bermimpi menggali sumur yang airnya melimpah ruah hingga membanjiri sekelilingnya. Lalu, diceritakanlah mimpi itu kepada sang suami. Setelah mendengar mimpi istrinya itu, Habib Abdurrahman langsung menceritakannya kepada Habib Syekh bin Ahmad Bafaqih. Kemudian, Habib Syekh menjelaskan, mimpi tersebut sebagai tanda akan la hirnya seorang putra yang saleh dan ilmunya akan melimpah ruah berikut keberkahannya. Tak lama kemudian, mimpi tersebut men jadi kenyataan. Nyai Salmah mengandung dan lahirlah seorang putra yang kelak akan menjadi tokoh berpengaruh, yaitu Habib Ali bin Adurrahman Alhabsyi. Habib Ali memiliki adik kandung bernama Habib Abdul Qadir Alhabsyi. Pada 1881, Habib Abdurrahman dipanggil oleh Allah. Saat itu Habib Ali baru menginjak usia 12 tahun. Sebelum wafat, Habib Abdurrahman sempat berwasiat kepada Nyai Salmah agar Habib Ali disekolahkan ke Hadramaut dan Makkah. Untuk mengirim putranya ke luar negeri, tentu membutuhkan biaya yang cukup be sar. Namun, Nyai Salmah tetap menunaikan wasiat dari suaminya tersebut. Untuk memberangkatkan Habib Ali ke Hadramaut, Nyai Salmah sampai menjual gelang perhiasan satu-satunya. Masa belajar Di usianya yang masih 12 tahun, Habib Ali pun berangkat ke Hadramaut atau Yaman Selatan. Kota pertama yang dikunjunginya adalah Sewun untuk berguru kepada Habib Abdurrahman bin Alwi al- Alaydrus. Saat di Hadramaut, Habib Alhabsyi tidak menyia-nyiakan waktu mudanya untuk menuntut ilmu. Berbagai tradisi keilmuan dilahapnya, seperti fikih, tafsir, sejarah, dan banyak lagi. Di samping itu, Habib Ali juga bekerja sebagai buruh penggembala kambing untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Dia berguru kepada seorang alim besar di Kota Boor, Habib Hasan bin Ahmad Alaydrus. Selain itu, Habib Ali juga belajar kepada cendekiawan yang buta, yaitu Habib Ahmad bi Hasan Alatas di Kota Huraidhoh. Banyak guru-guru lainnya yang mendidik Habib Ali selama di Hadramaut. Setelah belajar di Hadramaut, Habib Ali Kwitang kemudian melanjutkan pencarian ilmunya ke Tanah Suci Makkah dan Madinah. Di dua kota ini, dia belajar agama ke pada Mufti Makkah Imam Habib Husein bin Muhammad Alhabsyi, dan sejumlah ulama besar. Sebagai pencari ilmu, Habib Ali Kwitang tergolong murid yang cerdas. Dia memiliki kemampuan menghafal yang sa ngat tinggi. Setelah delapan tahun menun tut ilmu di Hadramaut dan Makkah, Habib Ali pun kembali ke Tanah Air untuk memulai tugas keulamaan, tepatnya pada 1889 M. Setiba di Tanah Air, Habib Ali Kwitang kembali menuntut ilmu kepada sejumlah ulama sehingga ilmu agama yang didapatkan dari luar dapat disesuaikan dengan kekhasan Islam yang ada di nusantara. Guru-gurunya di nusantara antara lain Habib Husein bin Muchsin Alatas dan Habib Usman bin Yahya, seorang Mufti yang berada di Jakarta. Habib Ali Kwitang juga menimba ilmu kepada sejumlah habib terkenal yang ada di Bogor, Pekalongan, Surabaya, Bangil, dan Bondowoso. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini home presiden soekarno Dunia Islam Jum'at, 13 Agustus 2021 - 0500 WIB Presiden RI pertama Ir Soekarno dan Habib Ali Al-Habsyi Kwitang, Jakarta adalah dua tokoh yang punya andil besar memperjuangkan Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945. Dunia Islam Kamis, 12 Agustus 2021 - 1825 WIB Tak berlebihan kiranya jika kita mengagumi sosok Ir Soekarno. Kedekatannya dengan Habib Ali Al-Habsyi Kwitang menjadi berkah tersendiri bagi beliau dan juga bangsa Indonesia. Dunia Islam Sabtu, 03 Juni 2023 - 1900 WIB Presiden Joko Widodo berpesan kepada petugas haji Indonesia agar bekerja secara profesional dan ikhlas dalam membantu jemaah. Para petugas haji diingatkan agar tidak salah niat. Dunia Islam Selasa, 10 Agustus 2021 - 1137 WIB Kisah makam Imam Bukhari melibatkan nama Presiden Pertama Indonesia, Sukarno. Kisahnya diceritakan dalam buku Dunia dalam Genggaman Bung Karno. Hanya saja, banyak yang meragukan kebenaran kisah tersebut. Dunia Islam Jum'at, 07 Mei 2021 - 1808 WIB Hanya dalam hitungan akan berpisah dengan bulan suci Ramadhan 1422 H. Momen 10 hari terakhir memiliki keutamaan yang sangat besar untuk mengoptimalkan ibadah. Dunia Islam Rabu, 11 Agustus 2021 - 1427 WIB Dalam sejarah dunia Islam, Mustafa Kemal Ataturk terkenal bukan karena posisinya sebagai presiden pertama Turki, melainkan sosok kontroversial dan tokoh sekuler yang menghilangkan syariat dan syiar Islam di Turki. Dunia Islam Senin, 12 April 2021 - 1813 WIB Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi mengatakan bahwa Wakil Presiden Maruf Amin menaruh perhatian terhadap pelaksanaan ibadah di Bulan Ramadhan kali ini. Dunia Islam Rabu, 12 Oktober 2022 - 1515 WIB Presiden Joko Widodo Jokowi membuka Musabaqah Tilawatil Quran MTQ Nasional XXIX 2022 yang digelar di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Dunia Islam Sabtu, 03 Juni 2023 - 1755 WIB Presiden Joko Widodo Jokowi meminta jemaah haji menjalankan ibadah di Tanah Suci dengan baik. Sebab tidak semua memiliki kesempatan untuk beribadah haji. Dunia Islam Kamis, 11 Mei 2023 - 1708 WIB Masjid Agung Sheikh Zayed di Abu Dhabi sungguh megah. Bukan hanya penduduk setempat yang terpikat oleh kemegahannya. Wisatawan asing pun terpana. Dunia Islam Kamis, 14 Oktober 2021 - 1621 WIB Membaca Al-Quran dengan fasih bagi kalangan biasa, mungkin sudah biasa. Tetapi jika yang membacanya adalah seorang presiden tentu menjadi luar biasa. Berikut presiden yang fasih membaca Al-Quran. Dunia Islam Jum'at, 11 Maret 2022 - 1323 WIB Lokasi makam Imam Bukhari berhasil ditemukan lagi meski dalam keadaan terlantar. Untuk menyambut dan menyenangkan hati Sukarno, makam perawi hadis terkemuka itu direnovasi. Dunia Islam Minggu, 13 Maret 2022 - 0331 WIB Ada Masjid Sukarno di Rusia, tepatnya di Sankt Peterburg, kota kedua terbesar di negeri Beruang Merah itu. Kini, pemerintah setempat menyiapkan Rp4,9 miliar untuk merestorisasi masjid tersebut. Dunia Islam Rabu, 09 Juni 2021 - 0500 WIB Ada yang yang berpendapat pemberian nama itu sebenarnya merujuk pada hadis Nabi. Kita semua akan dipanggil sesuai dengan namanya, maka berilah nama yang baik. Nama-nama yang islami. Hikmah Senin, 18 November 2019 - 2213 WIB Dalam sebuah kunjungan terjadilah diskusi menarik antara Prof DR H Kadirun Yahya, Msc &ndashseorang angkatan 1945, ahli sufi, ahli fisika dan metafisika dan pernah sebagai Rektor Universitas Panca Budi, Medan&ndash dengan Presiden pertama Soekarno. Dunia Islam Rabu, 13 April 2022 - 1802 WIB Presiden DMDI Tun Sri Setia DR H Mohd Ali bin Mohd Rustam mengukuhkan jabatan Wakil Presiden DMDI kepada mantan Wakapolri Komjen Pol Purn Dr HC H Syafruddin di Melaka, Rabu 13/4/2022. Dunia Islam Senin, 20 Desember 2021 - 1108 WIB Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj mendukung penuh program Wakaf Gotong Royong pendirian masjid Indonesia di London. Kiai Said mengaku akan segera berkoordinasi dengan Presiden Jokowi, Wakil Presiden KH. Maruf Amin dan Menteri Luar Negeri Menlu Retno L Marsudi. Dunia Islam Selasa, 20 April 2021 - 1928 WIB Langgar Gipo di Kota Surabaya dulu sering dijadikan sebagai tempat pertemuan para tokoh nasional seperti HOS Tjokroaminoto dan Ir Soekarno bersama tokoh NU. Tausiyah Rabu, 01 April 2020 - 0515 WIB Dai lulusan Hadramaut Yaman, Syeikh Fikri Thoriq mengingatkan agar umat Islam tidak saling menyalahkan dan tidak berputus asa dari rahmat Allah Taala. Tausiyah Rabu, 01 April 2020 - 1446 WIB Produk-produk ijtihad Fiqih dan fatwa yang memberi banyak kelonggaran dan keringanan beribadah banyak kita dapatkan di masa Pandemi Covid 19 ini.

habib ali kwitang dan soekarno